Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami
sehingga kami berhasil menyelesainkan Makalah ini yang berjudul “ Rangkuman
Audit“ Alhamdulillah tepat pada waktunya.
Diharapkan makalah ini dapat
memberikan informasi dan pengetahuan kepada kita semua tentang Perpajakan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesemurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita. Amin.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam sebuah bisnis maupun perekonomian, suatu audit menjadi sebuah hal yang sangat penting sekali, kenapa ? karena audit ini dapat memberikan kepercayaan yang lebih kepada para pihak yang berkepentingan, misalkan saja di dalam suatu perusahaan, suatu audit akan sangat dibutuhkan oleh para pemegang saham untuk melihat kondisi ataupun memantau perkembangan perusahaan yang menjadi hak milik para pemegang saham tanpa intervensi dari pihak pihak manajemen atau karyawaan perusahaan, untuk lebih jelasnya silahkan kalian baca artikel yang ada dibawah ini Auditing adalah suatu proses dengan apa seseorang yang mampu dan independen dapat menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti dari keterangan yang terukur dari suatu kesatuan ekonomi dengan tujuan untuk mempertimbangkan dan melaporkan tingkat kesesuaian dari keterangan yang terukur tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan. Untuk melaksanakan suatu audit atau pemeriksaan, selalu diperlukan keterangan dalam bentuk yang dapat dibuktikan dan standar-standar atau kriteria yang dapat dipakai oleh auditor sebagai pegangan untuk mengevaluasi keterangan tersebut. Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi, ank e, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor. Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima.
1.2
Rumusan Masalah
1.2.1
Rangkuman Audit
1.3
Tujuan Penulisan
1.3.1
Mengetahui pengertian audit
1.3.2
Mengetahui pengertian audit menurut beberapa tokoh
1.4
Sistematika Penulisan
Tugas/Tulisan
ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
1.2
Rumusan
Masalah
1.3
Tujuan
Penulisan
1.4
Sistematika
Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
Audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor. Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima.
Pengertian Auditing Menurut (Sukrisno
Agoes , 1996:1),
“Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh
pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh
pihak manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya,
dengan tujuan untuk dapat memberikan pedapat mengenai laporan kewajaran laporan
keuangan tersebut”.
Pengertian Auditing Menurut (Sukrisno
Agoes , 2004),
“Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis
oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun
oleh manajemen beserta
catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk
dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut”.
Pengertian
Auditing menurut (Arens dan Loebbecke, 1996:1)
“Proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang
dapat di ukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang
kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan
kesesuaian informasi”.
Pengertian Auditing menurut (Arens dan
Loebbecke, 2003)
“Suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang
informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang
dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat
menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dengan kriteria-kriteria yang
telah ditetapkan. Auditing seharusnya dilakukan oleh
seorang yang independen dan kompeten”.
Pengertian Auditing Menurut (Mulyadi ,
2002)
“Suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti
secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan
kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara
pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta
penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan”.
Pengertian Auditing menurut
ASOBAC (A Statement of Basic Auditing Concepts),
“Proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti
secara obyektif mengenai pernyataan tentang kejadian dan tindakan
ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan
kriteria yang ditetapkan dan untuk menyampaikan hasilnya kepada pemakai yang
berkepentingan”.
CATATAN KAKI
·
Sistematis adalah segala usaha untuk meguraikan dan merumuskan
sesuatu dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh,
menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut
obyeknya .
·
Independen adalah bebas, merdeka atau berdiri sendiri .
·
Entitas adalah sesuatu yang memiliki keberadaan yang unik dan berbeda, walaupun tidak harus dalam bentuk
fisik. Abstraksi, misalnya, biasanya dianggap juga sebagai suatu entitas.
Dalam pengembangan sistem, entitas digunakan sebagai model yang menggambarkan komunikasi dan
pemrosesan internal seperti misalnya membedakan dokumen dengan pemrosesan
pesanan.
·
Kompeten adalah ketrampilan yang diperlukan seseorang yang ditunjukkan oleh
kemampuannya untuk dengan konsisten memberikan tingkat kinerja yang memadai
atau tinggi dalam suatu fungsi pekerjaan spesifik. Kompeten harus dibedakan
dengan kompetensi, walaupun dalam pemakaian umum istilah ini digunakan dapat
dipertukarkan.
- Objektif adalah berita harus dikemukakan secara faktual, berpatokan pada informasi yang
sah tentang apa yang benar-benar terjadi, bukannya berpatokan pada orang yang
memberitakannya, ataupu penonton.
BAB III
PENUTUP
DAFTAR
PUSTAKA
Halim, Abdul (1994). Pemeriksaan
Akuntansi 1.Depok : Universitas Gunadarma.
Whittington,O.Ray dan Kurt Pany
(2012).Principles of Auditing, and Other Assurance Services, 18th
Edition,Mc-Graw-Hill,New York,NY.
William F. Messier,
dan Margareth Boh. (2003). Auditing and
Assurance: A Systematic Approach (3th edition). USA :
McGraw-Hill.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar